Tuesday 21 May 2013

Polisi dan agen anti-teroris sangat khawatir dengan
munculnya "musuh" baru. Bukan
teroris, melainkan sebuah aplikasi
bernama Seecrypt.

Aplikasi itu menerapkan kode rahasia pada jalur telekomunikasi. Sehingga polisi, agen keamanan maupun badan intelijen sangat kesulitan untuk melacak nomor yang digunakan oleh penelepon.

Tak hanya itu, menganalisa kapan
dan dengan siapa saja nomor itu
pernah berhubungan, apa saja isi
percakapannya, mustahil untuk
ditembus karena semua data
dienkripsi.

Menariknya, dilansir Daily Mail, 21
Mei 2013, biaya untuk mendapatkan
aplikasi itu tergolong murah, dua
euro saja, atau setara Rp30 ribu,
per bulan.

Entah penciptanya sadar atau tidak, kehadiran aplikasi Seecrypt benar-benar membuat polisi uring-uringan, seperti seorang pejabat senior
Inggris. Pejabat itu takut aplikasi ini berada di tangan orang jahat.

Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Ia menyebutkan, teroris
menggunakan e-mail terenkripsi
selama bertahun-tahun, dan terbukti
kadang-kadang mustahil untuk
dibuka.

"Kami terus berlomba dengan
mereka, dan saya kira ini adalah
masalah baru yang kami harus
berurusan dengan mereka," kata
pejabat itu.

Bersertifikat Intelijen Selain rahasia, ternyata Seecrypt
juga sangat mudah digunakan.
Pengguna diberi kode khusus, nomor rahasia yang diawali dengan kode
+281. Selanjutnya, pengguna bisa
memanggil atau menulis SMS ke
orang lain dengan akun Seecrypt.

Aplikasi ini menggunakan Internet
untuk membuat panggilan, baik
dengan Wi-Fi atau sinyal ponsel.
Asyiknya lagi, panggilan jarak jauh
tidak dipungut biaya alias gratis.

Fungsi Seecrypt menghasilkan satukali sandi rahasia yang terdiri dari
dua lapisan dari 2048 digit, tiap kali pengguna menghubungi satu sama lain.

Sumber yang dikutip menyebutkan
aplikasi itu telah bersertifikasi
GCHQ, komunikasi agen intelijen
Inggris, yang secara luas digunakan oleh militer di Afghanistan dan badan intelijen lainnya.

Aplikasi rahasia ini dikembangkan
oleh Porton Group, perusahaan
investasi dana berbasis di Dubai.
Perusahaan itu bersedia kerja sama dengan lembaga penegak hukum agar tidak jatuh pada tangan orang jahat.

Namun, mengingat aplikasi
dijalankan dari Pulau Cayman,
wilayah luar negeri Britania Raya, di Laut Karibia bagian barat, intelijen maupun agen keamanan tidak dapat mengakses data apapun.

Disebutkan salah satu penasehat Seecrypt, yaitu Sir Joseph French, adalah mantan Kepala staf Intelejen Pertahanan. French mengatakan, aplikasi itu memenuhi standar enkripsi untuk komunikasi resmi yang diklasifikasikan rahasia. Ia juga
menyebut, aplikasi itu berada pada keamanan tingkat tinggi.

Aplikasi ini diharapkan mencapai
satu juta pelanggan untuk tiga bulan pertama. Bahkan, bisa mencapai 25 juta pelanggan.

Lindungi Privasi
Untuk menunjukkan kemampuan
aplikasi ini, CEO Porton, Harvey
Boulter, seolah menantang pihak
keamanan.

"Jika Anda penegak hukum, Anda
mungkin memiliki masalah. Bagi
mereka, aplikasi ini tidak akan
sepenuhnya membantu," ujar Boulter.

Ia melanjutkan, privasi masyarakat banyak diserang selama dekade lalu.
"Dan, inilah waktunya Anda
mendapatkan privasi Anda kembali,"ujarnya.

Senada dengan Boulter, Mantan CTO
dari badan keamanan Presiden AS,
US Secret Service, Tony Chapa,
turut berjasa dalam pengembangan
aplikasi ini.

"Ponsel adalah jendela yang terbuka
pada privasi Anda. Tentu saja,
Seecrypt dapat dimanfaatkan oleh
penjahat, tapi kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menghentikannya disalahgunakan,"ujar Tony.

Seecrypt tersedia di Android, iOS, dan BlackBerry10.

( VIA : Viva News)

0 comments:

Post a Comment

Silahkan sobat tinggalkan pesan dengan kata-kata yang baik,sopan dan tidak saling mencaci. Tidak boleh berkomentar yang mengandung unsur SARA, Pornografi dan Judi. Terima Kasih Sebelumnya.